Friday, January 11, 2013


UJUB

Pengertian

Ujub ertinya kehairan-hairanan dalam beramal. Orang yang hairan kepada dirinya, seolah-olah hanya dialah orang yang paling dekat dengan Tuhan. Sifat ujub ini amat membahayakan terhadap amal seseorang, sebab hal itu merupakan benih takabbur dan riak.

Firman Allah s.w.t:
ö@è% ö@yd Lälã¤Îm7t^çR tûïÎŽy£÷zF{$$Î/ ¸x»uHùår& ÇÊÉÌÈ tûïÏ%©!$# ¨@|Ê öNåkߎ÷èy Îû Ío4quŠptø:$# $u÷R9$# öNèdur tbqç7|¡øts öNåk¨Xr& tbqãZÅ¡øtä $·è÷Yß¹ ÇÊÉÍÈ
Katakan (Muhammad): “Apakah akan Kami beritahu padamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya” (Surah al-Kahfi: 103-104)


 Ujub (Mengagumi Diri Sendiri)

Imam Musa al-Kazim (as) berkata: "Ada beberapa tingkatan ujub.

*   Salah satunya adalah ketika perbuatan buruk seseorang di anggap baik oleh dirinya sendiri; ia menilai perbuatan-perbuatan tersebut sebagai perbuatan baik dan mencintai dirinya sendiri, dengan membayangkan dirinya sendiri sedang melakukan perbuatan mulia.

*  Tingkatan ujub lainnya adalah ketika seseorang percaya bahawa dengan yakin kepada Tuhan bererti ia telah berbuat baik kepada Tuhan; padahal sesungguhnya Tuhan yang Mahakuasalah yang menganugerahinya kebaikan (dengan memberkati iman pada dirinya).


Seperti Apakah Perasaan Ujub Itu?

* `Ujub adalah perasaan membesar-besarkan kebaikan dan perbuatan baik diri sendiri, penilaian berlebihan dan merasa puas dengan perbuatannya itu, ditambah dengan perasaan bahwa dirinya lebih hebat dari yang lainnya. Ia yang memiliki perasaan ujub menganggap dirinya sendiri tidak memiliki kekurangan dan kesalahan sama sekali. Sebaliknya, jika seseorang merasa gembira dan bahagia saat melakukan kebaikan diikuti dengan perasaan rendah hati dan sederhana di hadapan Tuhan dan bersyukur atas segala karunia Tuhan, itu bukan ujub, namun tindakan yang terpuji.
*  Imam Ali (as) berkata: “Ia yang membayangkan drinya hebat di hadapan Tuhan sebenarnya tidak ada ertinya.
*   Ketika menggambarkan ciri-ciri orang yang bijak Rasulullah (saw) bersabda: “Ia menilai perbuatan baik orang lain yang sedikit sebagai perbuatan baik yang banyak sekali. Namun menganggap perbuatan baiknya yang banyak itu sebagai perbuatan baik yang sedikit saja.


Berbagai Tingkatan dan Jenis Ujub
§    Tingkat pertama dari sifat ujub berkenaan dengan keimanan dan percaya pada ajaran ajaran yang benar. Di sini, ia percaya bahawa ia telah melakukan kebaikan untuk Tuhan dengan meyakini-Nya, atau dengan menjalankan kewajipan yang diperintahkan-Nya dan Rasul-Nya, atau dengan menyebarkan pesanan-pesan-Nya, ia merasa telah menyumbangkan kebaikan bagi agama-Nya. Ia tidak memperlihatkan perasaannya, namun menyimpannya di dalam hatinya.
§      Tingkat kedua dari ujub terlihat dalam sifat baik dan kualitas pribadi. Ia merasa menjadi kesayangan Tuhan dan meggolongkan dirinya sendiri pada mereka yang memang dekat dengan-Nya. Jika ia mendengar nama awliya-Nya, ia membayangkan diriya sendiri sebagai salah satu dari mereka, walau ia sesungguhnya mempermalukan dirinya sendiri. Jika bencana datang menimpanya, ia akan menganggap bahawa hal itu terjadi kerana kedekatannya pada Tuhan.
§    Tingkat ketiga dari ujub berhubungan dengan perbuatan-perbuatan luhur. Di sini, ia menganggap dirinya sendiri layak mendapatkan pahala dari Tuhan sebagai imbalan dari perbuatan dan perilaku baiknya. Ia menganggap dirinya sebagai orang beriman sejati sehingga sudah seharusnya Tuhan menyayanginya dan menganugerahinya tempat yang baik di Akhirat. Tetapi di dalam hatinya ia mempertanyakan keadilan tindakan Tuhan yang membuat orang-orang taat dan baik justeru menderita, sementara kenikmatan yang diberikan Tuhan pada mereka yang munafik di dunia ini. Ia berpura-pura bahagia dengan apa yang dikehendaki Allah dan keadilan Allah baginya. Namun di dalam hatinya ia membenci Tuhan.


Kesan Buruk Dari Sifat Ujub
*      Merosakkan keyakinan dan perbuatan manusia biasa dan juga yang saleh. Menurut tradisi-tradisi yang diriwayatkan oleh Ahlul Bait (as), sifat ujub lebih buruk daripada perbuatan dosa. Begitu buruknya sehingga Tuhan lebih baik membuat seorang beriman melakukan dosa supaya terhidar dari sifat ujub.
*    Ujub mengakibatkan sejumlah dosa besar dan sifat-sifat buruk lainnya. Ketika sifat ujub itu mengakar ke dalam hati manusia mengakibatkan timbulnya kemurtadan dan syirik.
*   Seseorang bersifat ujub cenderung bersikap riak (suka pamer) dan nifaq (munafik). Ujub juga mempengaruhi kebiasaannya untuk berbangga diri.
*      Imam Ali (as) berkata: “Orang yang memiliki sifat ujub tidak cerdas.
*      Imam Ali (as) berkata: “'Ujub adalah pancaran kebodohan.


Cara Menghindari Sifat Ujub Dalam Diri
*  Bersikap waspada, cermat mengkritik diri sendiri, dan saksama menganalisis niat dan tindakannya. Ia harus dengan tulus memohon kepada Tuhan untuk menganugerahinya wawasan akan kesalahannya dan kelemahan sendiri.
*  Ingatlah bahawa hidup, pengetahuan, kekuatan, dan pencapaian yang lainnya adalah bayangan dari sifat-sifat Tuhan. Setiap perbuatan baik, penghambaan, bakat, dan kesempatan terjadi karena anugerah dan restu-Nya. Tanpa izin-Nya, tidak ada mahluk apa pun yang mampu melakukan perbuatan baik.
* Menyedari bahawa tidak ada mahluk di permukaan bumi ini benar-benar sanggup memenuhi tuntutan penyembahan dan penghambaan kepada Tuhan. Doa-doa para Rasul dan para awliya mengandung kesaksian akan pengakuan kegagalan mereka dalam hal ini. Mereka sedar, walau mereka menggunakan waktu seumur hidup mereka, mereka tetap tidak mampu untuk cukup berterima kasih atas kasih sayang Tuhan.
*  Ketika melakukan solat mestilah merenung makna dari Alhamdulillah (segala puji hanya bagi Allah) dan cubalah untuk mengajar hatimu bahawa segala kemampuan dan kebaikan yang kau miliki dan segala kebaikan yang kau lakukan sejauh ini tidak ada nilainya, dan hanya Tuhan lah yang patut mendapatkan pujian setulusnya bagi segala kebaikan dan bakat yang dilakukan.

No comments:

Post a Comment